
BANJARNEGARA -Bharindojakartaindonesia.com/ Malam 10 suro atau tahun baru 1 Muharram 1445 Hijriah.
Kamis, (27/7/2023). malam dalam budaya masyarakat jawa, malam peringatan tahun baru tersebut dianggap sakral.
Mereka memiliki beberapa tradisi untuk memperingati setiap malam 10 suro.
di dusun kebembem desa Badakarya Kecamatan Punggelan Banjarnegara sendiri memiliki tradisi yang terlaksana setiap tahunnya
dengan mengadakan pengajian dan tumpengan.
Pada malam itu kami mengikuti kegiatan malam suroan di RT 03 RW 08 Dusun kebembem.
Kegiatan tersebut dimulai setelah melaksanakan ibadah sholat isya.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan doa awal tahun baru islam, setelah itu diikuti dengan pengajian bersama.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.
Hal yang unik bagi kami adalah tradisi pemotongan ingkung.
Ingkung adalah ayam utuh yang dimasak dalam keadan belum dipotong-potong. Ingkung tersebut dibawa oleh ketua panitia mengitari seluruh warga, kemudian warga harus mengambil bagian dari ingkung tersebut, dengan syarat seluruh warga harus mendapat bagian, hal ini merupakan simbol sama rata dan berkeadilan.
Antusiasme masyarakat dusun kebembem dalam menyambut malam 10 suroan sangat tinggi.
Malam 10 suro adalah malam yang ditunggu-tunggu tradisi oleh masyarakat dusun bembem.
Biasanya masyarakat mempersiapkan segala sesuatunya secara bersama-sama, seperti memasak tumpeng dan memasak ingkung.
Disinilah kebersamaan masyarakat antara, kepala desa, kadus, BPD, ketua pemuda, dan tokoh masyarakat sangat terasa keberadaannya, berbeda dengan kondisi di perkotaan yang jarang kami temui.
Ketika ibu-ibu sedang mempersiapkan masakan, bapak-bapak dan remaja mempersiapkan hiasan dan keperluan lainnya untuk acara malam 10 suroan.

.
Sementara itu Kepala desa Badakarya Umar mengapresiasikan kegian tersebut guna mempersatukan dan mengompakkan masyarakat kebembem supaya guyup dan rukun merawat tradisi budaya untuk kesatuan dan persatuan Bangsa,”
ungkapnya
(One)