Datangi Kanwil Kemenkumham Sumsel, JAKOR Pertanyakan Perkembangan Laporan Terkait Lapas Narkotika Banyuasin

Palembang-bharindojakartaindonesia.com/- Sehubungan dengan aksi demo yang pernah dilakukan oleh Dewan Pimpinan Jaringan Anti Korupsi (JAKOR) di Kanwil Kemenkumham Sumsel beberapa minggu yang lalu, kini JAKOR kembali mendatangi Kanwil Kemenkumham Sumsel untuk mempertanyakan laporan perkembangan terkait persoalan di Lapas Narkotika Banyuasin.

Dalam aksi JAKOR, Fadrianto TH, SH selaku koordinator aksi yang didampingi RA. Wijaya mengatakan bahwa berdasarkan pernyataan Polda Lampung yang menyebut David suami dari Selebgram Adelia Putri Salma mengendalikan jaringan narkoba saat menjalani masa tahanan di Lapas Narkotika Banyuasin.

“Diketahui bahwa David dan Adelia telah ditetapkan tersangka oleh Ditresnarkoba Polda Lampung dan keduanya diketahui merupakan sindikat narkoba Fredy Pratam yang merupakan jaringan narkoba terbesar di Indonesia. Lantas bagaimana respons Kemenkumham Sumsel menyikapi peran David di Lapas Narkotika Banyuasin itu,” kata Fadrianto.

Fadrianto juga mengatakan, dalam hal ini Kemenkumham Sumsel harus menindak tegas anak buahnya baik dari Divisi Permasyarakatan maupun petugas Lapas Narkotika Banyuasin. Jika terbukti ada kelalaian yang menyebabkan David bisa leluasa melakukan perannya dari dalam Lapas, maka ini harus ditindak, ujarnya.

“David memainkan perannya di Lapas Narkotika Banyuasin karena Polda Lampung telah memastikan hal tersebut. Tidak hanya David, tersangka lain juga seperti HY dan MN juga memiliki peran dan mengendalikan jaringan dari balik Lapas,”

Fadrianto menyayangkan hal itu karena patut diduga Kemenkumham Sumsel belum melakukan tindakan tegas terhadap pegawai dan Kepala Lapas Narkotika Banyuasin yang terindikasi lalai atau ada dugaan unsur kesengajaan sehingga David dan lain-lain bisa leluasa mengendalikan jaringannya daru dalam Lapas.

“Kita sayangkan belum adanya respon atau tindakan tegas dari Kemenkumham Sumsel terhadap bawahannya. Apalagi narkoba ini merupakan musuh kita bersama, musuh yang bisa menghancurkan generasi bangsa. Presiden RI, Joko Widodo telah memberikan atensi terhadap kejahatan narkoba ini,” ujar Fadrianto.

Dalam tuntutan aksinya, Fadrianto meminta Kepala Kanwil Kemenkumham Sumsel untukĀ  menjelaskan terkait aksi demo JAKOR beberapa minggu lalu. Selain itu, JAKOR juga meminta Kepala Kanwil untuk segera mencopot Kepala Lapas Narkotika Kabupaten Banyuasin karena diduga lalai sehingga membuat malu dan merusak citra lembaga Kementrian Hukum dan Ham.

Perwakilan Kanwil Kemenkumham Sumsel, Yulizar SH, selaku Kabag Program dan Humas yang didampingi Hamsir, saat menjumpai massa aksi turut menyampaikan bahwa apa yang sudah pernah diutarakan oleh JAKOR dalam aksi demonya waktu lalu itu sudah disampaikan kepada pimpinan dan
Kemenkumham Sumsel tentunya harus memiliki data-data yang cukup untuk menyikapi persoalan yang disampaikan tadi.

“Kami belum bisa memberikan jawaban yang pasti karena kami perlu data-data. Kami sangat apresiasi atas aspirasi yang sudah disampaikan. Kedepan kita akan selalu berkoordinasi, dan ini suatu kehormatan bagi kami karena ada teman-teman yang membantu pekerjaan kami,” ujarnya.

Aksi demo JAKOR ini berjalan dengan damai dan dikawal ketat oleh aparat kepolisian pada, Jumat (20/10/23).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *