JAKARTA- Bharindojakartaindonesia.com/Gorontalo- Salah satu wakil pemerintah daerah penghasil kelapa di Indonesia Ir. Wangke S. Karundeng, MAP, pada hari Senin pukul 18.00 WIB (20/11-2023) ditemui kru Media Bharindo di Sheraton Mall Gandaria City – Jakarta. Sebagai utusan kabupaten Minahasa Utara, Ir. Wangke S. Karundeng meluangkan waktunya untuk menyampaikan sesuatu yang menjadi harapan bagi masa depan perkelapaan di Indonesia secara berkelanjutan. Pada kesempatan itu kabupaten Minahasa Utara juga disebut sebagai salah satu wilayah yang cikal bakal menjadi alokasi pilot projek “Program Sustainable Coconut”.
Menurut Ir. Wangke, di kabupaten Minahasa Utara terdapat berbagai jenis kelapa lokal. Sebagaimana khas plasma nutfah yang dikenal dalam konteks ini mampu bersaing secara kwalitas maupun harga di pasar internasional.
Di wilayah Minahasa Utara terdapat kurang-lebih sepuluh jenis kelapa lokal sebagai varietas unggulan, dan merupakan temuan Minahasa Utara yang cocok untuk dibudidayakan guna pengembangan plasma nutva dan pembangunan bagi perkelapaan Nasional.
Melalui event yang bertema The Global Platform For Sustainable Coconut 2023, Ir. Wangke akui terkesan telah memperoleh informasi tentang bagaimana membangun sistem sustainable coconut. Para pelaku pelaku usaha diharapkan dapat berinvestasi di bidang industri perkelapaan. Khususnya plasma nutfah untuk kelapa lokal yang merupakan substansi pembawa sifat keturunan berupa organ utuh yang tahan terhadap penyakit. Plasma nutfah (kelapa lokal) merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan Nasional guna mendongkrak perekonomian masyarakat marginal di negeri ini.
Mengakhiri perbincangan itu, Ir. Wangke Karundeng, MAP, selaku Kadis Pertanian kab. Minahasa Utara, berharap kepada Direktur eksekutif Sustainable Coconut Partnership asal Perancis beserta Tim, secepatnya turun meninjau gagasan program pengembangan perkelapaan dunia bagi Minahasa Utara hingga kelak menjadi pilot projek.
(Maman Ntoma)