Manggar, Beltim – bharindojakartaindonesia.com/– Dalam rangka mewujudkan pelestarian budaya tradisional daerah, Belitung Timur akan memiliki Senam dengan nuansa budaya Tarian Sepen Buding, senam ini dinamai Senam Sepen buding. Dan Senam Sepen Buding merupakan kolaborasi tarian tradisional rakyat di daerah Buding dengan Gerakan senam.
Perihal ini diungkapkan, Pemerintah Desa dan tokoh adat Desa Buding Audiensi dengan Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin, untuk presentasi Senam Sepen Buding di Ruang Kerja Bupati, Selasa (17/10/23).
Menurut salah seorang Pemerhati Budaya asal Desa Buding Yudi Brahma mengatakan, penciptaan Senam Sepen Buding ini merupakan wujud pelestarian budaya dari tarian yang telah memiliki sertifikat warisan budaya tak benda.
“Supaya tarian Sepen ini lebih dekat dengan masyarakat, kita coba ciptakan Gerakan senam yang dikolaborasikan dengan tarian Sepen, agar dengan musik yang gembira anak muda bisa lebih dekat dan mencintai kebudayaan,” kata Yudi.
Aparatur Sipil Negara di Kantor Camat Kelapa Kampit ini mengatakan, yang paling penting adalah Senam Sepen Buding ini merupakan identitas kebanggan budaya daerah. Karena tarian khas Melayu Belitung adalah Tari Sepen.
“ Untuk itu, kalau kita memiliki senam dengan nuansa budaya, maka kita memiliki identitas budaya daerah sendiri,” kata Yudi menerangkan.
Audiensi dengan Bupati Beltim ini, Yudi menginginkan agar penciptaan Senam Sepen Buding ini lebih memasyarakat, terutama demi kepentingan daerah supaya memiliki produk budaya yang bisa dibanggakan.
“Sebagai identitas budaya Belitung Timur, kita semua harus mendukung semua usaha untuk mempopulerkan Senam Sepen Buding sebagai identitas budaya Belitung Timur,” ajak pria yang telah lima belas tahun mendedikasikan diri sebagai pemerhati budaya ini.
Pada Bulan November mendatang Senam Sepen Buding sendiri akan segera di “Launching” dan akan melibatkan sekitar seribu orang yang melakukan Senam Sepen Buding masal.
“Dengan adanya senam Sepen Buding ini, yang juga merupakan identitas budaya dan wujud kebanggaan kita sebagai orang melayu Belitung dengan kebudayaan melayu Belitung,” jelas Yudi
.(TIM)