Palembang – bharindojakartaindonesia.com/- Kenakalan remaja di wilayah sumatera selatan akhir – akhir tahun sangat frontal dan anarkis. Serta mereka semuanya masih sekolah dan masih dibawah umur sehingga banyak sekali kajian – kajian nya dalam proses hukum. Berbeda dengan remaja di daerah Mataram PU 1 Palembang, yang mana saudara Aidil telah dilaporkan ke pihak hukum akibat dugaan pengeroyokan terhadap saudara Doni.
Dimana saat dijumpai oleh awak media Andespa merupakan salah satu aktivis dari PW GNPK RI Sumatera Selatan menjelaskan awal pokok permasalahan kejadian tersebut ” Tak ada asap kalo tak ada api, itula pepatah yang tepat untuk kejadian yang menimpa saudara Aidil. Saat saya ngobrol dari hati ke hati kepada saudara Aidil yang diduga telah melakukan pengeroyok kan terhadap saudara Doni, itu hal yang wajar saja tapi tidak boleh diulangi lagi. Saudara Aidil menjelaskan kepada saya, awal mula kejadian dugaan pengeroyokan. Dimana Saudara Aidil pada saat itu mendapatkan keluhan dari pacar nya yang ber inisial “D”. Pacar dari saudara Aidil tersebut sering kali dibully dan kerap kali melakukan pelecehan seksual terhadap pacar nya Aidil. Dimana pacarnya yang ber inisial “D” takut dan tida mau bercerita kepada siapapun sehingga di bercerita dengan pacar nya. Selain itu, keluarga besar Aidil bersama jajaran pemerintah desa serta RT tersebut sudah tiga (3) kali melakukan itikad baik dan siap mengati rugi semua biaya perawatan dan pengobatan nya sesuai dengan nota yang sang dari rumah sakit. Akan tetapi tidak juga menyelesaikan masalah. Karena pihak dari saudara doni berniat ingin melakukan pemerasan terhadap keluarga Aidil dengan meminta uang damai Rp. 25.000.000 yang sangat memberat kan keluarga besar saudara Aidil “.
” Disamping itu, saya juga konfirmasi dengan ibu RT untuk menanyakan tentang kebenaran atas itikad baik dari keluarga besar saudara Aidil. Dan ibu RT telah membenarkan bahwa sudah 3(tiga) kali melakukan itukad baik tersebut dan telah dilaporkan kepada APH (Aparat Penegak Hukum). Apabila kasus ini, memang benar ingin di lanjutkan ke proses hukum dan tidak bisa diselesaikan dengan cara kekeluarga. Kami dari PW GNPK-RI bersama DPC GRIB Ogan Ilir akan mendampingi dan melaporkan balik saudara doni yang telah membully dan melakukan melakukan pelecehan seksual terhadap saudari “D”. Selain itu, kita juga meminta kepada pihak APH (Aparat Penegak Hukum) harus kooperatif serta melakukan Lidik lebih lanjut lagi “. Jelas Andespa Team Investigasi PW GNPK-RI Sumatera Selatan
Disamping itu juga para awak media juga mengkonfirmasi Robet Ali selaku ketua DPC GRIB Jaya Ogan Ilir dan menjelaskan ” Kami telah menelusuri pokok permasalahan tersebut, secara real dan fakta di lapangan atas peristiwa kejadian saudara Aidil. Kami berharap pokok permasalahan ini segera diselesaikan secara kekeluargaan saja. Karena saudara Doni juga di duga telah melakukan pembullyan terhadap siswi yang berinisial “D” bahkan pernah di tinju oleh saudara Doni sehingga ini jelas sekali saudara doni telah melakukan pelecehan seksual. Di samping itu, keluarga besar dari saudara dari Doni ini telah berniat untuk melakukan pemerasan terhadap keluarga Aidil. Maka dari itu, Saya akan mengawal konflik ini sampai tuntas dan kami juga telah menyiapkan LBH (Lembaga Bantuan Hukum) untuk saudara aidil”.
Pada saat awak media selesai melakukan wawancara. Andespa dan Robet menghimbau kepada sekolah di Indonesia khusunya provinsi Sumatera Selatan. Apabila masih saja ada aktivitas membully bahkan sampai – sampai sudah memukul. Segera laporkan kepada APH (Aparat Penegak Hukum) terdekat dan pengawasan ektra lebih keras lagi terhadap para guru – guru yang merupakan orang tua ke yang (2) dua dari para murid – murid. Nanti kita akan ajukan stiker / spanduk himbauan nomor whatapp Banpol di sekolah – sekolah demi mengantisipasi kenalan remaja.
Pewarta /. Agung