Babinsa Koramil 1303-11/Lolak Memberikan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa Kepada Pelajar SMPN 1 Lolak.

Lolak- BharindoJakartaIndonesia.com/- Serka Irwansyah Babinsa Koramil 1303-11/Lolak melaksanakan kegiatan pemberian materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) kepada Siswa pelajar SMPN 1 Lolak tentang “Kriminalitas di kalangan remaja”.

Kegiatan dilaksanakan bertempat di Aula SMPN 1 Lolak, Desa Lolak Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong, Sabtu 28 Oktober 2023.

Turut Hadir dalam giat tersebut Trimuri Handayani Mopangga, S.Pd (Wali Kelas 9A), Serka Irwansyah (Babinsa Koramil 1303-11/Lolak), Siswa SMPN 1 Lolak yang mengikuti kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) berjumlah 50 orang pelajar.

“Serka Irwansyah Babinsa Koramil 1303-11 Lolak menyampaikan materi dengan tema “Kriminalitas di kalangan remaja yang mencakup pertama, Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa negatif, mada masa-masa ini seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali menampilkan beragam gejolak emosi, seperti menarik diri dari lingkungannya yang berakibat muncul masalah, baik di rumah, di sekolah maupun pertemanannya.

Yang kedua, Kenakalan remaja pada saat ini, seperti yang banyak diberitakan diberbagai media, sudah melebihi batas sewajarnya. Banyak anak remaja sudah mengenal Narkoba, free sex, tawuran, pencurian, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya yang menyimpang dari norma-norma sosial dan aturan hukum.

Yang ketiga, Kenakalan remaja merupakan segala perbuatan yang dilakukan remaja yang melanggar aturan yang berlaku dalam masyarakat. meskipun demikian, fenomena kenakalan remaja adalah sesuatu yang normal apabila tidak melanggar norma yang berlaku. Ketika seseorang beranjak remaja, beberapa perubahan terjadi, baik dari segi fisik maupun psikologis. Beberapa perubahan psikologis yang terjadi, seprti remaja cenderung untuk resisten dengan segala peraturan yang membatasi kebebasannya. Karena perubahan itulah banyak remaja melakukan hal-hal yang dianggap melawan.

Keempat, Kenakalan remaja yang berujung pada tindak kriminal sangat dipengaruhi peran orang tua. Banyak orang tua yang tidak paham bagaimana cara bersikap terhadap perubahan anaknya. Terkadang penanganan yang kurang tepat menyebabkan seorang remaja melakukan tindak krimanal. Misalnya, orang tua yang terlalu mengekang kebebasan anak tanpa memberikannya haknya. Hal ini memicu terjadinya konflik keluarga yang menyebabkan remaja mengalami depresi dan galau/resah. Munculnya tindakan berisiko ini sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-masa lain sepanjang rentang kehidupannya.

Kelima, Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa, tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak.

Keenam, Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan karena adanya anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya, dan cenderung merusak menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi.

Ketujuh,  Maraknya tawuran antar pelajar yang permasalahannya sepele, seperti saling ejek yang saling mempertahankan dan membanggakan kelompoknya atau bersenggolan dalam mengendarai motor. Bahkan, hanya memperebutkan sang kekasih yang berbeda sekolah. Akan tetapi, kenakalan remaja yang dilakukannya sering melebihi batas yang tak terkendali sehingga menjadikan berurusan dengan aparat penegak hukum.

Dan yang kedelapan yakni, Faktor internal lainnya adalah kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku tidak wajar.

Dan untuk kesemuanya itu, Cara Mengatasi Kriminalitas Pada Remaja yaitu dengan cara Mengungkap ada apa dibalik kenakalan remaja, Para orang tua cenderung akan menghakimi anak remaja atas apa yang dilakukannya tanpa mengetahui ada masalah apa dibaliknya. Bersikap seperti itu tidaklah adil bagi anak. Jadi, sebelum menghakimi anak yang berbuat tak wajar, tanya baik-baik apa yang sebenarnya terjadi.

Selanjutnya, Temukan cara menenangkan emosi pada remaja. Perubahan hormonal pada remaja akan cenderung cepat marah. Karena itu, salah satu tugas orang tua adalah mengetahui bagaimana cara untuk meredakan marah pada anak tersebut. Banyak hal yang dapat dilakukan, misalnya membiasakan mereka dengan berolahraga, mendengarkan musik, menulis, atau bermain game untuk hiburan bukan kecandan game online.’Urai Babinsa.

(R01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *