Kamis (23/5/2024)Bharindo Sumatra Barat — Banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor yang telah terjadi pada 11 Mei 2024 mengakibatkan ratusan rumah rusak parah, sedang dan rusak ringan, juga mengakibatkan 62 orang meninggal serta 10 orang hilang sampai hari ini Kamis pagi 23 Mei 2024 belum ditemukan.

Tim gabungan serta ratusan relawan melakukan evakuasi dan pembersihan sisa-sisa lumpur yang ada dijalan dan rumah-rumah penduduk.

Sedikitnya ada 3.595 jiwa yang mengungsi di bebarapa tempat

Pada hari ketiga, Empat relawan dari Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, yakni Chafid, Irwan, Arif dan Dika serta bersama tim SIGAP Jakarta, GPMI Rescue dan MRT melakukan pendampingan terhadap pengungsi di posko pengungsi SDN 08 Kubang Duo Koto Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam.

Para pengungsi mungkin ada yang merasa trauma, merasa cemas, panik dan sebagainya, kami mencoba hadir mendampingi mereka dengan cara diajak cerita, mendengarkan keluh kesahnya, dan yang terakhir harus bisa membuat para pengungsi riang gembira,” kata Chafid ketua Sigap dari Kabupaten Banjarnegara.

Sementara itu Agustian sebagai Ketua Umum SIGAP (Syarikat Islam Tanggap Bencana) mengatakan,” bahwa kehadiran Sigap di Sumatera Barat harus berguna bagi masyarakat yang terdapak bencana pada minggu lalu,

Bantuan bahan pokok serta logistik lainnya telah diterimakan oleh para korban namun untuk jangka pendek.

Sehingga masih membutuhkan bantuan logistik dan bahan makanan serta pakain ganti.

Bupati Agam dan Gubernur Sumantera Barat terus melakukan kordinasi dengan BNPB serta SKPD terkait guna mempercepat penanganan bencana banjir bandang serta tanah longsor diwilayah Sumatera Barat.

Gubernur provinsi Sumatera Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat banjir lahar dingin, banjir bandang dan longsor dengan nomor 360-361-2024 selama 14 hari terhitung mulai tanggal 13 sampai dengan 25 Mei 2024.(qo/ad/awi)