TNI-AD Manunggal Air : Kontribusi Mengatasi Kesulitan Air di Indonesia

Jum’at (21 Juni 2024)
Bharindojakartaindonesia.com/ – JAKARTA – “Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada kedamaian, tidak ada kehidupan.
Oleh karena itu, air harus dikelola dengan baik, karena setiap tetesnya sangat berharga,” kata Presiden Joko “Jokowi” Widodo saat membuka World Water Forum (WWF) di Bali, 20 Mei lalu.

Hidup tanpa air tidak dapat dibayangkan. Sebagai kebutuhan dasar, air menjamin kelangsungan hidup manusia dan organisme hidup lainnya di Bumi.

Penting untuk berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk pertanian, peternakan, industri, dan kebutuhan rumah tangga.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), manusia membutuhkan sekitar 50 liter air per hari untuk minum, memasak, dan kebersihan dasar.
Oleh karena itu, mengamankan pasokan air yang memadai sangat penting.

Laporan air PBB tahun 2023 menyoroti temuan bahwa sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia kekurangan akses terhadap air bersih.
Di Indonesia, masalah ini sangat akut di daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Papua, Maluku dan sebagian Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Kendala geografis, infrastruktur yang tidak memadai, dan keterbatasan sumber daya memperburuk kesulitan akses air bersih di wilayah tersebut.

Indonesia boleh berbangga menjadi tuan rumah WWF ke-10 pada 18-25 Mei.
Forum ini merupakan acara internasional penting untuk merumuskan solusi global terhadap krisis air bersih.

ini mencakup tiga komponen utama : program tematik, regional dan politik. Program tematik berfokus pada isu-isu spesifik terkait air seperti pengelolaan sumber daya air, sanitasi, perubahan iklim dan inovasi teknologi.

Program regional mengatasi masalah air di wilayah tertentu, sehingga memungkinkan solusi yang tepat sasaran dan efektif.
Program politik bertujuan untuk mempengaruhi kebijakan dan peraturan terkait pengelolaan air baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi menekankan perlunya pengelolaan air yang efektif di tengah perkiraan kekeringan yang akan berdampak pada 500 juta petani kecil pada tahun 2050.
Ia menyerukan kerja sama untuk mendorong pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi.

Selaras dengan semangat WWF ke-10 yang mengusung tema “Air untuk Kemakmuran Bersama”, Tentara Nasional Indonesia (TNI-AD) terus menggalakkan program yang dikenal dengan nama “TNI-AD Manunggal Air”.
Inisiatif yang berfokus pada upaya mengatasi sulitnya akses air bersih di seluruh Indonesia ini menjadi semakin relevan.
Dengan mengusung motto “Tentara Bersama Rakyat, Bersatu dengan Alam untuk Negara Kesatuan Indonesia”, program tersebut meliputi pemasangan pompa ram hidrolik (hydram), lubang bor dan sistem distribusi air yang menggunakan gravitasi.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak menyoroti fokus Angkatan Darat dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat, berdasarkan pengalamannya selama bertugas di daerah dengan akses air terbatas.

Sejak diluncurkan pada tahun 2022, program “TNI AD Manunggal Air” telah menyediakan lebih dari 2.240 titik sumber air di seluruh Indonesia, terdiri dari 665 titik pompa hidram, 1.463 titik dari sumber lubang bor, dan 112 titik dari sumber gravitasi

(One)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *