Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan Enam Enam Akan Memberikan Bukti Nyata  Menekan Harga Pokok Produksi Beras Adalah Solusi Yang Jauh Lebih Cerdas Dan Efektif

Foto : kanan : Binsar Effendi Ht.Barat – Jas kuning ( Sekjen ) – Kiri – Martin Khisna – jas Kuning ( Wasekjen )- Y. Hendriyanto ( Baju putih ) – Ketua – Andrianus ( Raja empat ) -Bevin Siahaan – Media

Jakarta – Bharindojakartaindonesia.com/- Indonesia Negara yang Begitu luas, di lihat dari Angkasa Raya, Indonesia bagaikan jambrut katulistiwa, dengan alam nya yang subur, Gemah Ripah Lojinawi,

Dalam konteks perkembangan jaman, Indonesia adalah sebagai negara terbesar di asia, dari segala aspek Biografi jagkaunya sangat luas, dari Sabang sampai Pulow Rote, dan populasi manusia terbesar dan terbanyak, hampir 279.586.040 No Empat di Dunia ,

Oleh sebab itu, Pemberdayaan dalam segi apa pun sedang di galangkan oleh Pemerintah, untuk bisa mengolah hasil bumi tanah Indonesia dari banyak bentuk yang tertanam di Indonesia, dari Pertanian, Pertambangan ,dan hal lainya, yang bisa di mampaatkan untuk kemajuan Bangsa dan negara, dan mengikuti harus global Dunia, dari jaman ke jaman untuk menuju, Indonesia emas menjadi Negara Besar yang akan di akui Negara negara yang ada di dunia,

Dan negara Indonesia pun tidak boleh lengah, karena kita harus bisa memikirkan kedepan seperti apa, ketika Populasi Manusia yang ada di Indonesia meningkat, kita harus lah waspada, karna dalam perkembangan jaman pastinya, dalam unsur Suasembada pangan itu yang harus di perhatikan, karna kebutuhan bahan pokok itu akan meningkat drastis, akibat pertumbuhan manusia akan tumbuh pesat, oleh sebab itu kita harus waspada, adanya kekurangan bahan pokok yang sudah menjadi dasar ,pola makan Bangsa Indonesia , yaitu Tanaman Padi yang akan di olah  menjadi Beras,

Pada Hari Kamis tanggal 4 – 7 – 2024, lembaga yang berdiri pada tahun 1966 yaitu, Laskar Ampera Arif Rachman Hakim, angkatan 66, mengadakan

Rapat di Farida Oetoyo, Taman Ismail Marzuki Bersama KSB, yang di pimpin langsung oleh SEKERTARIS LASKAR AMPERA ARIEF RACHMAN HAKIM, Bapak Binsar Efendi Hutabarat,  Wasekjen, Bapak Martin Kihsna, dan , Bapak Hendriyanto, serta KSB yang tidak di sebutkan satu persatu,

Dan dalam rapat   menyampaikan saran  melaksanakan Sistem Ekonomi Pancasila sebagai pengamalan Pancasila dalam pembangunan yang dituangkan dalam RPJMN 2025. Agar bisa membantu kebutuhan bahan Pokok dan bersinerji dengan Pemerintah, dan menjaga, kelestarian dalam bidang Pertanian dengan membudidayakan beras ,Membuka lahan pertanian, yang di oleh masarakat Petani itu sendiri, yang nanti akan berguna bagi rakyat seluruh Indonesia, dengan harga tidak terlalu mahal ,bisa terjangkau oleh masarakat seluruh Indonesia,

Kita harus menjaga juga, Kegagalan dalam sistem  stabilitas harga Bahan pokok yaitu Beras,  menjadi indikator penting bahwa Negara kita yang subur ini tidak sedang baik-baik saja

. Kebijakan impor beras dan wacana akuisisi produsen beras asal Kamboja akan membunuh rasa kemandirian dan percaya diri bangsa. Indonesia dengan sejarah besar sebagai Negara pengekspor beras akan menjadi Negara yang memiliki ketergantungan terhadap Negara kecil seperti Kamboja jika rencana itu dijalankan. Hal tersebut akan memperburuk nilai index kesenjangan ekonomi di Indonesia yang telah menyentuh angka 7,9 dalam index GINI

Kebijakan guna menstabilkan harga beras tidak efektif dan tidak memihak kepada petani lokal. Ketersediaan lahan pertanian yang terus menciut, subsidi pupuk dan monopoli perdagangan harga gabah sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan,

Sudah saatnya kita megimplementasikan solusi untuk menekan harga pokok produksi beras dalam Negeri seperti penggunaan Pupuk Organik yang lebih sehat dan menjamin ketersediaan lahan bagi petani sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang, bukan dengan menyuburkan lahan pertanian negara lain dan membiarkan petani-petani kita menjadi petani gurem ditengah lahan subur yang melimpah,

Dengan dukungan semua pihak untuk menekan harga pokok produksi, kita yakin harga beras dapat kita turunkan dan membawa kita menuju masyarakat adil makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.

Masih melekat dalam ingatan mengkerucut ke  masyarakat Papua ketika Presiden Jokowi mengunjungi Yahukimo, dengan pengamanan ekstra pada periode pertama kepemimpinanya, bersama kementerian terkait mendeklarasikan pemerataan pembangunan. Terbukanya jalur distribusi saat itu, memupuk semangat masyarakat Papua membentuk Gabungan Kelompok Tani Jayatolamaduya (Jaya Wijaya, Tolikara, Lany Jaya, Mamberamo, Nduga, Yalimo, Yahukimo) guna memaksimalkan potensi lahan pertanian mereka yang subur agar kebutuhan pangan mereka tidak lagi tergantung pada wilayah lain.

Foto :depan :  Binsar Effendi Ht.Barat Sekjen DPP Laskar Ampera ARH Angkatan 66, berdiri : Mad Ali: media-  Y.Hendriyanto ( Ketua ) Hasir :media – Fa’i f : media.

“Kami  Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan Enam Enam yang memberi dukungan penuh sejak Tahun 2014, ditengah ancaman keamanan kita terus bergerak untuk mewujudkanya!” Ungkap Binsar Effendi Hutabarat selaku Sekretaris Jenderal.
“Faktanya apa? Sekarang hanya sebagian kecil petani di wilayah Wamena seperti Hurulu, Pike, Momi dan Moai yang terus berjuang menanam padi ditengah gempuran sektor pertambangan yang justru jadi isu sentral disana,

saat ancaman kelaparan didepan mata! Itu disampaikan Menteri Pertanian langsung, sekarang waktunya kita harus memaksimalkan lahan-lahan pertanian seperti ini diseluruh Indonesia,

tingkatkan produksi beras dan kepercayaan diri petani kita. Masyarakat Papua punya harapan besar dan mereka mendukung, kita juga harus mendukung mereka bukan memelihara konflik dengan masyarakat adat seperti yang terjadi pada pembangunan dermaga Foley di Raja Ampat, pelabuhan sudah jadi kok masyarakat adat belum dapat haknya!” Tegasnya.

Sejak menyatakan Indonesia Darurat Beras, Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan Enam Enam nampaknya serius untuk terus berjuang menindaklanjuti hasil rapat DPP pada bulan Juni 2024 untuk menjalankan dan mendorong percepatan program pertanian padi dengan aktif mendampingi para petani di sawah dan membuka mata Pemerintah untuk segera terlibat,

dan memberi dukungan nyata karena kondisi kian genting. Dengan merangkul kelompok tani, universitas-universitas dan seluruh praktisi pertanian Laskar Ampera Arief Rachman Hakim Angkatan Enam Enam akan memberikan bukti nyata bahwa menekan harga pokok produksi beras adalah solusi yang jauh lebih cerdas dan efektif dibanding kebijakan peningkatan impor beras saat serapan pupuk kita baru menyentuh angka 32% dari total e-RDKK ditengah ancaman kelaparan.

( Mad Ali )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *