Pemkab Beltim Upayakan PSM Bisa Ikut PPPK Karena Kinerja Dan Resiko Tidak Berimbang Dengan Pendapatan

Manggar, Beltim – bharindojakartaindonesia.com/- Dalam rangka meningkatkan Kemampuan Potensi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan  (TKSK), Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Belitung Timur menggelar pelatihan di Hotel Guest Manggar, Rabu (2/11/23).

Dan sebanyak 47 orang, yang terdiri dari 40 orang PSM dan 7 orang TKSK se- Kabupaten Beltim. Untuk egiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Belitung Timur Burhanudin.

Menurut Aan sapaan akrab Bupati Belitung Timur ini, kinerja dan resiko para pekerja sosial di Kabupaten Beltim sangat banyak. Namun kondisi ini sangat tidak berimbang dengan pendapatan.

“Yang diurusi mereka ini kan banyak, mulai dari orang lahir sampai mati,sakit hingga sehat, warga miskin dan lain-lain, jadi perlu ada perhatian khusus untuk mereka karena ujung tombak pendataan,” ujar Aan.

Untuk itu Pemkab Beltim akan berupaya agar para pekerja sosial, khususnya yang berpendidikan sarjana dapat kesempatan untuk mengukuti PPPK.

“Kita sedang perjuangkan mereka agar bisa punya kesempatan dengan honor atau tenaga kontrak lainnya. Namun kita minta agar jangan sampai terjebak dalam politik praktis,” pesan Aan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Beltim M. Yulhaidir mengatakan kegiatan ini baru pertama kalinya digelar oleh Dinas Sosial P3A. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada.

“Kita ingin sertifikasi SDM sehingga dapat memenuhi standar yang ditetapkan secara nasional oleh Kementerian Sosial RI. Kita juga ingin meningkatkan koordinasi dan sinegritas antar antar PSM, TKSK dan Dinas Sosial P3A,” kata Yulhaidir.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Beltim ini mengatakan selama tiga hari, para pekerja sosial akan diberikan materi berupa Pembinaan Keluarga Sakinah, Manajemen Resiko, Pelayanan Sosial kepada PPKS, Kompetensi Teknis, Mekanisme Uji Kompetensi Relawan Sosial, Portopolio Relawan Sosial hingga Pendampingan Penyusunan Portopolio Relawan Sosial.

“Materinya berjumlah 16 jam pelajaran. Dengan narasumber dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung, MUI Beltim, Inspektorat dan BPS Beltim,” jelas Yulhaidir.

(TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *