Kapolda Sulut Tutup Tradisi Pembaretan Bintara Remaja Polri Angkatan 50

Bharindojakartaindonesia.com/MANADO, Humas Polda Sulut – Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan menutup tradisi pembaretan Bintara Remaja Polri lulusan tahun 2023 (Angkatan 50), yang digelar di Lapangan Presisi Polda Sulut, Sabtu (4/5/2024) pagi.

Upacara penutupan tradisi pembaretan ini ditandai dengan pemasangan baret terhadap perwakilan Bintara Remaja dilanjutkan dengan penyiraman air kembang oleh Kapolda didampingi Ketua Bhayangkari Sulut.

“Hari ini kita telah sama-sama menyaksikan pelaksanaan tradisi pembaretan yang bertujuan untuk membentuk perilaku, sikap jiwa korsa, mental kejuangan dan memahami tugas umum kepolisian dalam menghadapi tantangan tugas Polri kedepan,” kata Kapolda.

Harapannya kedepan, para Bintara Remaja ini selalu mengedepankan sikap yang humanis, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas untuk terciptanya Polri yang presisi menuju Indonesia maju, mampu menjaga harkat dan martabat sebagai anggota Polri, serta menjadi ujung tombak peningkatan kualitas SDM Polri.

“Disamping untuk melaksanakan program, tradisi pembaretan juga merupakan perwujudan tekad untuk selalu memperbaiki kinerja anggota Polri dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Irjen Pol Yudhiawan.

Kepada para peserta tradisi pembaretan, Kapolda mengingatkan agar menjadi insan Bhayangkara yang selalu menjaga keimanan dan ketaqwaan, melaksanakan tugas dengan penuh komitmen dan rasa tanggung jawab, memahami dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh serta menjalin kemitraan dengan seluruh komponen masyarakat.

Kegiatan penutupan tradisi pembaretan ini juga dihadiri oleh Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, para PJU Polda dan para Pengurus Bhayangkari Daerah Sulawesi Utara.

Tradisi pembaretan ini diikuti oleh 280 personel Bintara Remaja, sebelumnya berjalan kaki menempuh rute Polda Sulut, jalan 17 Agustus, jalan raya Manado-Tomohon (Pineleng), Warembungan, Sea, Kalasey, Boulevard, Pusat Kota dan kembali ke Polda Sulut.(Murry.K)

Diduga Kepsek MIS Baitul Makmur Kongkalingkong Terkait Pengelolaan Uang Komite Dan Dana BOS’ APH Diminta Selidiki Dugaan Kasus Tersebut. 

BharindoJakartaIndonesia.com/Kotamobagu Investigasi, Miris dan memalukan, ditengah gencarnya upaya Pemerintah dalam memberantas tindak pidana Korupsi di Negara ini, rupanya masi tak cukup membuat jerah para pelaku Korup yang sudah pernah terjerat maupun yang belum tercium hidung aparat penegak hukum.

Dengan berbagai cara, oknum oknum Korup ini berusaha melakukan praktik pengelabuan baik secara adminitrasi, dokumen dan laporan pertanggungjawaban untuk memanipulasi penggunaan anggaran ratusan bahkan miliyaran rupiah demi kepentingan isi kantong mereka semata.

Tak jarang merekapun kerap menggunakan pihak lain sebagai kolega untuk memberikan perlindungan atas bejatnya aksi KKN yang mereka lakukan diinternal tempat mereka bekerja, tempat usaha, instansi pemerintah maupun swasta bahkan hingga ke taman taman pendidikan.

Namun bak pribahasa, sehebat hebatnya tupai melompat, suatu saat pasti akan jatuh juga.

Seperti yang sedang menghangat di salah satu lembaga pendidikan yang ada diwilayah Kota kotamobagu, hampir seluruh masyarakat Kotamobagu bahkan BMR (Bolaang Mongondow Raya) propinsi Sulawesi Utara, pasti mengenal dan tau yang namanya MIS Baitul Makmur (Madrasah Ibtidaiyah Swasta) Baitul Makmur.

Karena keberadaan bangunan sekolahnya yang berdekatan dan sehalaman dengan Masjid terbesar Masjid Agung Baitul Makmur kotamobagu, sehingga lebih memudahkan orang untuk mengetahui keberadaan sekolah ini.

Taman pendidikan yang bernaung dibawah binaan Kementrian Agama wilayah Pemkot Kotamobagu dengan jumlah siswa terbilang ratusan siswa ini sedang mengalami badai diterpa gelombang dugaan penyalah gunaan uang ratusan juta rupiah.

Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya keluhan bahkan laporan dari beberapa narasumber yang berhasil di dapat oleh media ini beberapa waktu lalu dimana antara Pihak Kepala Sekolah (Kepsek) dan Yayasan Ibnu Sabill Baitul Makmur selaku yang menaungi madrasah tersebut ada kongkalingkong terkait pengelolaan uang Komite Sekolah dan Dana BOS Mis Baitul Makmur.

Padahal, Kementrian Agama sendiri saat ini sedang berupaya untuk menjaga Zona Intgritas dan juga WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dimana catatan prestasi belum lama ini, ada tiga Kantor Kemenag wilayah Sulut diantaranya Kemenag Minut, Kemenag Bitung dan Kemenag Minsel lagi menimbah ilmu di kementrian Agama kotamobagu karena dipandang Kemenag Kotamobagu terdepan dalam ZI dan WBK diwilayah Kemenang Sulut.

Namun Ironisnya Madrasah yang juga notabene bagian dari binaan Kemenag Kotamobagu, justru Kepala Madrasahnya diduga terlibat dalam manipulasi pengelolaan uang Komite dan Dana BOS

Dari penuturan beberapa Narsum yang dikonfirmasi mengatakan, kami mulai merasakan ketidak nyamanan berada dilingkungan sekolah tempat kami bekerja tersebut, berbagai ketimpangan, penyelewengan bahkan pelanggaran aturan UU oleh Kepala Sekolah seakan dibiarkan berjalan tanpa sendat, kami yang berusaha mempertanyakan berbagai persoalan tersebut justru balik diancam dengan akan dimutasikan/dipindahkan dan lain sebagainya.’Tutur Narsum.

Beberapa ketimpangan kebijakan yang terjadi dan diduga dilakukan oleh Kepala Sekolah MIS BM sendiri antara lain menurut ‘Ungkap Sumber yaitu, pembayaran gaji tenaga pengajar yang tak sesuai dengan hak mereka seperti contoh, ditanda tangani dalam penerimaan Rp.1.500.000, tapi yang diterima hanya Rp.750.0000, yang berikutnya, Kepsek mempekerjakan anaknya sendiri dilingkungan MIS Baitul Makmur yang bukan pegawai ataupun tenaga pengajar akan tetapi setiap bulannya mendapatkan gaji entah dari mana, Kepsek juga memberhentikan Bendahara Komite yang jelas-jelas bukan kewenangannya dimana tindakan kepsek tersebut sudah bertentangan dengan Perma Nomor :16 Tahun 2020 Bab III Pasal 18 tentang keanggotaan,Mekanisme Penunjukan Anggota, Penetapan Dan Masa Jabatan.

Selain peraturan Menteri Agama yang sudah sangat jelas penjabarannya, juga ikut diperkuat dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: 2913 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Struktur Organisasi Dan Pengelolaan Dana Komite Madrasah.

Semua tindakan yang diambil oleh Kepala Sekolah MIS tersebut telah mengangkangi Marwah aturan hukum dan undang-undang.

Tak cukup sampai disitu, Narasumberpun mengungkapkan, Kepala Sekolah telah memberhentikan Bendahara Komite dan menggantikannya dengan bendahara pembantu yang juga merupakan bendahara Dana BOS dan disinyalir adalah adik Iparnya sendiri atau bagian dari keluarga Kepala Sekolah.

Sementara itu, keberadaan Kantor Kemenag Kabupaten/Kota sebagaimana amanah dalam Perma untuk menyelesaikan,memediasi dan membina ketika ada persoalan yang terjadi pun terkesan tak dapat berbuat apa-apa entah karena apa adanya ataukah ada apanya, semua persoalan yang muncul dan polemik diinternal MIS tersebut hingga berita ini di turunkan pihak Kemenag Kotamobagu belum juga merespon secara kongkrit untuk mencari solusi terbaik.

Dilain pihak, beberapa Narasumber dari anggota Komite Sekolah terkait adanya dugaan kongkalikong dana BOS dan Dana Komite tersebut, pada media ini menegaskan akan menempuh jalur hukum ke pihak APH (Aparat Penegak Hukum) guna memperjelas adanya dugaan aroma-aroma yang tidak sedap seputar pengelolaan dana BOS dan Juga Dana Komite Sekolah.

Salah satu Orang Tua Wali Murid yang tak ingin namanya di publish telah mewanti-wanti bilamana persoalan ini tidak ada penyelesaian, maka Ia dan wali murid lainya akan mengambil langkah melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian Polres Kotamobagu.

Dirangkum dari informasi yang didapat dari narasumber, Diketahui untuk iuran wajib perbulan uang komite yang harus disetorkan oleh wali murid, minimal 180.000 dan maksimal 250.000 dari kurang lebih 500 siswa, sedangkan untuk dana BOS, nominalnya kurang lebih 387 juta/Tahun dengan sistem pencairan persemester atau tiap enam bulan sekali.(R01)

Pelantikan Pengurus ICMI Banjarnegara Masa Bhakti (2024-2029) Siap Dukung Pemerintah Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Bharindo BANJARNEGARA – Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah (Orda) Banjarnegara diharapkan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pembangunan terutama pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Barijadi Djumpaedo S. Sos, pada pelantikan pengurus ICMI Orda Banjarnegara masa bhakti (2024-2029) Sabtu (27/4/2024) di Pendapa Dipayuda.

Djumpaedo yang mewakili Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto mengatakan,” tingginya angka kemiskinan di Banjarnegara yang menempati urutan keenam di Provinsi Jawa Tengah, menjadi tantangan bagi para pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Banjarnegara yang baru saja dilantik untuk berkontribusi dan memberikan solusi.

“Kami berharap ada sumbangsih ICMI memberikan alternatif solusi.

Silakan buat program yang bisa disandingkan dengan Baperlitbang, HIPMI dan lain-lain.

Ini momentum yang tepat, sehingga harapannya segera maju menghadap Bupati dengan membawa program,” ujar Barijadi.

Ia juga berharap, menjelang Pilkada November mendatang, ICMI dengan kepakarannya bisa menawarkan program terbaik untuk para calon kepala daerah untuk dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum ICMI Banjarnegara DR Mukhlis mengaku akan segera bertemu dengan Pj Bupati dalam waktu dekat, agar sinergi dapat segera terbangun.

“Kita akan mencoba membumikan ICMI, tidak di awang-awang, menjadi menara gading ataupun gunung es.

Kita akan mengakar turun ke masyarakat,” ucap Mukhlis, “Kita ingin bersinergi memberdayakan masyarakat.

Apa lagi salah satu program unggulan kita Desa Cendikia. Harapannya itu menjadi kenyataan selama lima tahun ke depan.”

Sementara itu Ketua ICMI Wilayah Jawa Tengah Prof. Suradi Wijaya Saputra, dalam sambutan pelantikannya mengucapkan terimakasih atas fasilitasi kegiatan pelantikan dari Pemkab Banjarnegara.

Ia berharap, ICMI Banjarnegara mampu meningkatkan iman dan taqwa, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperkuat tali silaturahmi antar Ormas.

“ICMI harus menjadi penghubung antar Ormas, fasilitator, tidak boleh keduwuren, meskipun intelektualnya tinggi, nanti kuwalat. Rumuskan prioritas program, jangan asik dengan diri sendiri, tawarkan program dan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi pemerintah,” pesan guru besar perikanan Universitas Diponegoro itu.

Suradi mencontohkan, ICMI Tegal yang belum dilantik sudah melaksanakan program pelatihan penyembelihan hewan para penjual sate, memastikan agar hewan yang disembelih halal dan toyyib.

“Juga di Wonosobo, dengan teknologi ozon yang ditemukan oleh Dewan Pakar ICMI, mampu mendampingi petani dan menjadikan komoditas lebih awet tiga kali lipat.

ICMI harus terasa manfaatnya, utamanya di daerah-daerah tertinggal,” tandas Suradi.

Pelantikan Orda Banjarnegara masa bhakti (2024-2029) dilakuikan oleh Ketua ICMI Wilayah Jawa Tengah Suradi Wijaya dan dihadiri oleh Pengurus ICMI Wilayah serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah. Sejumlah nama intelektual kelahiran Banjarnegara yang namanya sudah menasional duduk menjadi pengurus Dewan Kehormatan seperti Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Prof Herry Suharfianto, Sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasojo juga Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya Prof Purnawan Basundoro.

Ketua Umum Majelis Pengurus Daerah dijabat oleh Mukhlis, yang merupakan penulis dan peneliti, Doktor Sosiologi Politik lulusan Universitas Muhammadiyah Malang. Wakil Ketua Umum dijabat Fanny Tri Raditya dosen Politeknik Banjarnegara, Sekretaris Umum KH Nafis Athoilllah kandidat doktor Universitas NU Surakarta dan Wakil Sekretaris Heni Purwono sejarawan lokal Banjarnegara.(ugl/mjp/awi)

Program Pendidikan Siswa Qur’ani Cetak Polwan Berprestasi dengan Keagamaan Kuat

Bharindojakartaindonesia.com/Sekolah Polisi Wanita bersama Lemdiklat Polri dan Quantum Akhyar Institute yang dipimpin oleh Ust. Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A., membuka program pelatihan pendidikan siswa Qur’ani. Program tersebut diperuntukan bagi siswa bintara Polwan.

Program di Sekolah Polisi Wanita memang tidak hanya memfokuskan pada pelatihan kepolisian, tetapi juga pada peningkatan iman dan taqwa, serta penguatan pondasi kehidupan melalui pengetahuan agama Islam. Para bintara polwan dididik bahwa moralitas yang kokoh adalah kunci dalam menjalankan tugas kepolisian dengan integritas dan keadilan.

Wakalemdiklat Polri, Irjen. Pol. Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., menyampaikan, program ini dirancang untuk menciptakan kader-kader kepolisian yang tidak hanya terampil dalam bidang keamanan, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang kuat.

“Hari ini kita menyaksikan sebuah langkah revolusioner dalam pembangunan karakter kepolisian wanita kita,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/4/24).

Menurutnya, dengan menyatukan pengetahuan kepolisian dan pemahaman yang mendalam tentang agama, diyakini bahwa para siswa Polwan peserta pelatihan akan menjadi pilar-pilar kekuatan positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pentingnya integrasi antara keilmuan kepolisian dan pengetahuan agama sebagai fondasi yang solid bagi seorang anggota polisi menjadi makna dari program ini. Oleh karenanya, program pendidikan siswa Qur’ani ini akan berlangsung di Sekolah Polisi Wanita sebagai upaya konkret untuk mewujudkan visi kepolisian yang profesional dan berintegritas, yang tidak hanya berkompeten dalam bidang teknis, tetapi juga berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

“Dengan demikian, Al Qur’an akan menjadi panduan hidup yang utama bagi para anggota polisi, memandu mereka dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan kebijaksanaan, keadilan, dan kecintaan kepada sesama,” ungkapnya.

Di antara bintara polwan yang menjadi peserta, terdapat sosok Salma Maria Naifa yang menarik perhatian. Dia merupakan siswa Sespolwan yang menghafal Al-Quran.

Salma Maria Naifa, seorang siswa dari Jawa Tengah yang telah menghafal 30 Juz Al-Qur’an. Dia saat ini tengah menjalani pendidikan pembentukan bintara polwan angkatan ke-55 di Sekolah Polisi Wanita, menjadi fokus perhatian ketika diuji bacaan Al-Qur’an oleh Ust. Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A. dalam kesempatan tersebut.

Dengan kepiawaian dan ketelitian yang luar biasa, Salma berhasil menjawab semua tantangan yang diberikan dan mendapatkan pujian langsung dari Ust. Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A. Kepiawaian Salma dalam menghafal Al-Qur’an serta kemampuannya dalam membaca dengan baik menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya di Sekolah Polisi Wanita.

Prestasinya juga menunjukkan bahwa pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa, bahkan dalam lingkungan pendidikan kepolisian. Salma Maria Naifa, dengan keahlian dan dedikasinya, membawa semangat baru dalam program pelatihan pendidikan siswa Qur’ani di Sekolah Polisi Wanita, menjadi contoh bagi generasi muda untuk mengejar prestasi dan mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Program tersebut dan Salma menjadi bukti kepiawaian polwan sebagaimana yang diutarakan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Polwan dipandang telah menunjukkan kiprahnya yang luar biasa dalam berbagai bidang, baik operasional, pembinaan, pendidikan, maupun sosial.

“Polwan telah menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Polwan juga telah menjadi garda terdepan dalam melindungi perempuan dan anak,” jelas Jenderal Sigit.(Murry.K)

Babinsa Koramil 14/Madukara Hadiri Pelantikan Pengukuhan Pramuka Siaga dan Penggalang Garuda Kecamatan Madukara

Selasa (23 April 2024) Bharindo,BANJARNEGARA — Babinsa Koramil 14/Madukara, Kodim 0704/Banjarnegara, Korem 071/Wijayakusuma, Serma Edi Sutrisno dan Sertu Agung Budiarto menghadiri undangan Pelantikan dan Pengukuhan Pramuka Siaga dan Penggalang Garuda kecamatan Madukara di SMP IT Permata Hati Desa Petambakan Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara.

Senin, (22/4/2024).Serma Edi Sutrisno menjelaskan,” momentum Pelantikan dan Pengukuhan ini diharapkan agar Gerakan Pramuka semakin maju dan aktif.

Sehingga Gerakan Pramuka, dapat membantu menggerakkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan memberikan sumbangsih bagi pembangunan Bangsa dan Negara khususnya bagi masyarakat Kecamatan Madukara.

Pramuka merupakan organisasi yang didalamnya lengkap dengan pola didik membangun karakter kita dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di kehidupan.

Saya bangga menjadi bagian dari acara ini dan selamat bagi yang dilantik,” ujarnya

Hadir dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan Pramuka, Korwil Dikpora Kabupaten Banjarnegara Bapak, Bambang Darmantoro, Kamabigus Bpk. kistoni, Pembina Kwarcab Banjarnegara Bpk. Aris, Kasi Kesra Kecamatan Madukara Ibu Anita, Koramil 14/Madukara Serma Edi Sutrisno dan Sertu Agung B, Polsek Madukara Aiptu Fauzi, Ketua gerakan Pramuka Kwaran Madukara Bpk. Taufiq Hidayat, Spd. SD, Guru guru pembimbing Tamu undangan dan orang tua murid.   (Pen/ugl)

Babinsa Koramil 1303-07 Dumoga Laksanakan Kegiatan Pembekalan Wasbang Peserta Perkemahan Pramuka.

BharindoJakartaIndonesia.com/Bolmong-Babinsa Koramil 1303/07 Dumoga Serka Patmon Kalundang melaksanakan kegiatan pembekalan Wawasan Kebangsaan pada kegiatan Pramuka.

Kegiatan dilaksanakan bertempat di Desa Bumbungon Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow Rabu, 10 April 2024.

Adapun materi pembekalan yang diberikan oleh Babinsa pada anak-anak Pramuka Pemuda Agama Katolik mengenai wawasan kebangsaan meliputi pemahaman tentang Pancasila dan bendera merah putih.

Pemberian materi dibawakan langsung oleh Sertu Wayan Suwandika pada pemuda katolik yang melaksanakan giat Pramuka sebanyak 600 peserta.

Dengan dilaksanakannya pembekalan tentang Wasbang, Pancasila dan Merah Putih pada peserta Pramuka, diharapkan generasi muda para pemuda, pelajar akan lebih dapat menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air NKRI serta semangat bela bangsa.(Pen/R01)

Didaulat Jadi Khotib Sholat Ied 1445 Hijriah’ Ini Pesan Pj. Walikota Asripan Nani

BharindoJakartaIndonesia.com/Kotamobagu- Pj. Wali Kota Kotamobagu Dr. Drs. Hi. Asripan Nani., M.Si, di daulat jadi Khotib Sholat Iedul Fitri 1445 Hijriah Rabu, 10 April 2024.

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah berlangsung di lapangan Alun-alun Boki Hontinimbang Kota Kotamobagu.

Bertindak selaku Imam Shalat Idul Fitri yakni Chendra Makakalag, S.Pd.I, dan Khotib langsung oleh Pj. Wali Kota Kotamobagu, Dr. Drs. Hi. Asripan Nani., M.Si

Mengawali penyampaian Khotbahnya, Asripan Nani mengingatkan bahwa pagi hari ini, kita semua berada pada suasana hari besar Islam, hari perayaan kesucian jiwa, hari pembebasan dari segala bentuk keburukan, hari di mana kita kembali pada kesucian yaitu hari yang Fitri.

Kita patut bersyukur atas segala nikmat karunia dari-Nya, nikmat Iman dan Islam, karena kita telah dapat menjalankan rangkaian ibadah Puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan.

“Takbir, Tahmid dan Tahlil telah bergema di seluruh pelosok jagad raya alam ini, sejak mentari terbenam di akhir Ramadhan kemarin sampai dengan pagi hari ini, Sebagai wujud totalitas kepasrahan diri dan ungkapan kesadaran yang utuh dari seorang hamba kepada Sang Khalik, bahwa kita manusia tidak punya kekuatan apapun kecuali hanya atas izin dan perkenan Nya.,” ujar walikota

Selanjutnya Ibadah Puasa yang kita lakukan, selain untuk mengasah kesholehan ritual kita secara vertikal, ibadah puasa juga mengirim pesan-pesan kemanusiaan secara horizontal kepada sesama manusia, Kita asah kesholehan sosial kita berbagi Ifthor memberi makan orang berpuasa, mengeluarkan zakat mal dan zakat fitrah, bersedekah kepada orang yang membutuhkan, dan aktifitas sosial lainnya, Sehingga manfaat Puasa, mestinya tidak hanya dirasakan oleh orang berpuasa, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya.

Selain itu, Idul Fitri bagi umat Islam di Indonesia saat ini menjadi istimewa, Sebab ia datang bertepatan dengan momentum Tahun politik, pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan para anggota legislatif di semua tingkatan, dan menjelang proses Pemilihan Umum Kepala Daerah serentak, kondisi ini membuat kita sekalian terpolarisasi, terbelah menjadi dua bagian atau dua kubu saling berhadapan, maka Idul Fitri penuh berkah ini, seperti nya sengaja datang, tidak lama setelah Pemilu agar menjadi media atau fasilitator untuk mendamaikan kelompok yang sempat saling membenci, menghina hingga berkonflik karena perbedaan pilihan politik.

Dalam penyampaian Khutbahnya, Wali Kota Asripan Nani juga mengatakan, di Momentum Idul Fitri ini, sudah seharusnya tidak ada lagi pernyataan-pernyataan yang dapat merendahkan nilai martabat kemuliaan kita sebagai manusia, tapi semestinya yang kita hadirkan dalam pergaulan keseharian kita, adalah nilai rasa Saling menghormati, menghargai, mengasihi, berkirim pesan atau langsung meminta maaf bisa menjadi pilihan untuk mencairkan suasana.

“Kini Pemilu dan bulan Ramadhan telah berlalu, kita telah memasuki suasana perayaan Idul Fitri, namun satu hal yang tidak boleh hilang adalah Spirit puasa Ramadhan itu sendiri, sehingga bulan Syawal harus menjadi rangkaian ibadah berkelanjutan dari Ramadhan, baik dalam kesholehan Ritual juga kesholehan sosial-nya, Sebab kata Syawal itu sendiri artinya Peningkatan, konsep nilai Inilah yang harus mengisi dinamika kehidupan kita di sebelas bulan ke depan,” ungkapnya.

Pada pelaksanaan Shalat Idul Fitri tahun ini ikut dihadiri oleh unsur Forkopimda, para pejabat Daerah diantaranya, Kapolres Kotamobagu, AKBP. Dasveri Abdi, S.I.K., Sekretaris Daerah Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, S.H., M.E., Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kotamobagu, Hj. Siti Fatmah Fitriana Nani Buhang, S,E., Ketua Bhayangkari Kotamobagu Ny. Ivona Dasveri, Ketua MUI Kotamobagu Hi. Sahran Gonibala, Lc., para Asisten, pimpinan OPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Kota Kotamobagu.(R01)

P2KP Menggelar Diskusi Kritis Pendidikan Dengan Tema “Polemik Jabatan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel” Siapa Dalangnya.

Palembang – Persatuan Pemangku Kepentingan Pendidikan (P2KP) menggelar acara diskusi sekaligus Buka Puasa Bersama (Bukber) pemuda dan mahasiswa.

Diskusi yang mengusung tema “Polemik Jabatan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Siapa Dalangnya,?) berlangsung di Guns Kafe, Jl. Tasik No.2 Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang.

Hadir sebagai pengisi materi diskusi diantaranya, Ade Indra Chaniago sebagai Pengamat Pendidikan, Bambang Sugianto sebagai Pengamat Kebijakan Publik dan Sundan Wijaya sebagai aktivis pendidikan.

Indra Chaniago mengatakan, Pj. Gubernur Sumsel harus legowo, tidak ada alasan Pj. Gubernur menahan Sutoko (Sekarang Plh. Dinas pendidikan provinsi Sumsel) karena beliau bermasalah. Hal ini dapat dibuktikan Sutoko bisa menandatangani Surat Keputusan (SK) Plh. Kepala Sekolah, dan itu tidak diperbolehkan, karena jika ini dilakukan, lalu apa gunanya ada Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) definitif.

Disisi lain menurut Indra Chaniago, rangkap jabatan Pj. Bupati sekaligus sebagai Plt. Kadisdik Provinsi Sumsel juga tidak dibenarkan karena,

urusan pendidikan adalah urusan masa depan bangsa, urusan konstitusi yang jangan sampai abai karena Kadisdiknya sibuk ngurusin Kabupaten.

“Rangkap jabatan itu tidak boleh, karena seorang Bupati ngurusin 1 (Satu) Kabupaten saja sudah berat ditambah lagi ngurusin masalah pendidikan se-17 (Tujuh belas) Kabupaten Kota”, ucap tegas Indra Chaniago.

Masih kata Indra Chaniago, jangan menciptakan 2 (Dua) matahari di Kadisdik Provinsi Sumsel.

“Kan aneh, ketika ada SK penetapan Plh yang saya dengar disuruh koordinasi dengan Pj. Gubernur melalui Sekretaris Daerah (Sekda), lalu untuk apa Kadisdik di didefinitifkan kalau harus koordinasi langsung, jadi jangan dirusak lah dunia pendidikan ini “, katanya.

Saat disinggung awak media, apakah Pj. Gubernur telah menyalahgunakan jabatannya,?

“Ya’ memang benar Pj. Gubernur telah menyalahgunakan jabatannya, maka dari itu Pj. Gubernur harus rela mundur atau di mundurkan”, pungkasnya.

Disisi Lain Bambang Sugianto Selaku Pengamat Kebijakan Publik juga menyampaikan bahwa dari kacamata hukum tugas Penjabat (Pj) Gubernur itu terbatas dan biasanya soal penunjukan Plh Kepala OPD itu ditunjuk langsung oleh Kepala Dinas Definitif yang sedang berhalangan.

“Plh, Pj punya kewenangan yang terbatas, jadi ketika Pj. Gubernur dan Plh Kadisdik melampaui batas aturan tugasnya itu sangat patal karena bisa menyebabkan mal administrasi dan bisa juga dilaporkan ke Komisi ASN”. ujarnya

Selanjutnga Sundan Wijaya selaku anggota P2KP sendiri menjelaskan, diskusi tersebut dilakukan untuk memperkuat rumusan gerakan ke depannya.

“Diskusi ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencari solusi, agar penempatan jabatan di Dinas Pendidikan Sumsel berjalan sesuai aturan bukan titipan,” jelas Sundan Wijaya, melanjutkan.

“Kami menduga mutasi jabatan yang dilakukan oleh Pj. Gubernur di Dinas Pendidikan ini syarat akan kepentingan, makanya setelah ini kami akan menuntut Mendagri untuk mencopot Pj. Gubernur Sumsel,” tutup Sundan Wijaya

Sebagai penutup Ediyansyah selaku Ketua Pelaksana Diskusi mengucapkan, terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir dalam diskusi tersebut.

“Semoga kami bisa lebih cepat menentukan arah gerakan kami ke depan dan tetap mengawal pendidikan agar terbebas dari politisasi,” tutup Ediyansyah.

Diskusi berlangsung sekitar 2 (Dua) jam, yang selanjutnya diakhiri dengan Buka Puasa Bersama (Bukber). Ly

Sukses Menyelesaikan Pendidikan STAI Al Furqon Makassar ‘Sarah Shafirah Damopolii Raih Predikat Sarjana Sekaligus Penghafal Qur’an.

BharindoJakartaIndonesia.com/Kotamobagu-Senin,11 Maret 2024, Titik puncak kebahagiaan seseorang dapam menuntut ilmu yakni ketika dirinya sukses meraih gelar Sarjana.

Begitu juga dengan kebahagiaan orang tua saat melihat anak kesayangannya dapat menyelesaikan studi bukan hanya gelar ilmu dunia yang diraih oleh anaknya, akan tetapi betapah bahagianya ketika sang anak bisa menjadi penghafal Al Qur’an, dimana predikat Hafidzah ini merupakan bagian dari jaminan bagi setiap orang tua kelak di Yaumil Mahsyar mendapatkan kehormatan yang diberikan ALLAH SWT pada setiap orang tua yang sukses menyokong pendidikan buah hatinya bis menjadi penghafal Al-Qur’an.

Dan salah satu kebahagian terbesar itu dirasakan oleh keluarga Hi Rizal Damopolii bersama Almarhumah istrinya Hj.Murni Idris S.Ag.

Putri kedua mereka dari enam bersaudara Virani Raisya, Sarah shafira, Muhammad Rayhan, Rayna Ayatillah, Muhamad Amri Rasyad, Maryam Nur Rasyidah dan Muhammad yusuf Mubarak Damopolii telah sukses menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam Al Furqon Kota Makasar.

Sarah Shafirah sendiri, sebelum melanjutkan Kuliahnya di STAI Al-Furqon, merupakan santri Ponpes Ummahatul Mu’minin Payaman Krincing Magelang, dan kemudian lanjut mondok di Ponpes Al-Islah Kota Makasar dimana Sarah Shafirah mondok sambil kuliah.

Pada Sabtu, 9 Maret 2024, usai sudah perjalanan Putri kedua Pasangan Hi. Rizal Damopolii dan Almarhumah Hj. Murni Idris, S.Ag menyelesaikan pendidikannya selama empat tahun di STAI Al-Furqon Kota Makasar

Walau tak didampingi Ibunda tercinta lagi karena telah terlebih dahulu meninggal dunia, rasa haru dan kebahagiaan terlihat dari adinda Sara Shafirah saat berfoto bersama dengan Ayahnya usai pemberian gelar sarjana dari perguruan tinggi tempat ia menimbah ilmu.

Sementara itu, Ayah kandung Sarah Shafirah, Hi. Rizal Damopolii diwisudahan anaknya pada media ini menyampaikan ungkapan untuk buah hatinya serta orang-orang yang sudah hadir menyokong kesuksesan anaknya.

Dengan rasa haru bercampur bahagia’ Rizal Damopolii mengungkapkan, ‘gelar itu hari ini semua telah engkau dapatkan anakku Sarah Shafira Damopolii, Hafidzah 30 jus Al’quran dan Sarjana Pendidikan Agama Islam telah Kau raih, Tiada kata yg bisa Ayah ungkap di hari bahagia mu ini anakku, ‘Ungkap Haji Rizal Damopolii sembari mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah banyak membantu, terutama kakak-kakak, keluarga, guru-guru, dan kepada semuanya.

Dan terkhusus buat putrinya, InsyaaAllah ini bukanlah titik akhir dari perjalanan hidup, akan tetapi awal dari perjuangan menjaga, mempertahankan dan terpenting ke Istiqomah’an menjaga dan mengasah apa yang sudah di raih sampai kita kembali kepadaNYA untuk mempertanggung jawabkan di hadapan yang Maha Baik Allah SWT.

‘Sukses Nak InsyaaAllah jangan lupa tetap bersyukur, Allah Jaga, Allah Sayang, gapai ilmu Akhlak Baginda Rasulullah dan jangan berhenti untuk belajar, Tuntulah Ilmu Dari Lahir Sampe Liang Lahat, ‘Tutup Rizal Damopolii. (R01)

PERINGATAN HPSN TINGKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2024

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia DR Ir Siti Nurbaya, M.Sc menghadiri dan meresmikan kegiatan Aksi Bersih Negeri dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2024 di melalui virtual zoom (online) yang disaksikan oleh seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Kegiatan Peringatan HPSN yakni kegiatan Aksi Bersih Negeri untuk Provinsi Sumatera Selatan sendiri di pusatkan di Pulau Kemaro, Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Jumat tanggal 8 Maret 2024.

Hadir dalam peringatan HPSN di pulau kemaro yakni Ir. Laksmi Wijayanti, MCP selaku Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si diwakili oleh Staf Ahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Provinsi Sumsel Drs H Koimudin, S.H, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumsel Herdi Apriansyah, S.STP., M.M, jajaran kepala bidang dan kasi yang ada di DLHP Provinsi Sumsel, perwakilan OPD terkait Provinsi Sumsel, Kepala Dinas lingkungan Hidup Kabupaten/Kota se- Provinsi Sumatera Selatan, Perwakilan komunitas, Akademisi dan undangan lainnya.

Staf Ahli Gubernur Sumsel bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setda Provinsi Sumsel Drs H Koimudin, S.H dengan didampingi Sekretaris DLHP Provinsi Sumsel Herdi Apriansyah, S.STP., M.M, menjelaskan bahwa peringatan HPSN tahun 2024 difokuskan untuk kesiapan readiness Indonesia umumnya dan Provinsi Sumsel khususnya dalam menghadapi sampah dan polusi plastik atau plastic pollution untuk mewujudkan penyelesaian polusi plastik. Di mana kita juga menyerahkan bantuan kotak 10 kotak sampah untuk Yayasan Toa Pek Kong dan rukun tetangga pulau kemaro

Selain itu peringatan HPSN 2024 juga ditujukan untuk memenuhi target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah. HPSN 2024 kita jadikan momentum untuk memperkuat posisi pemerintah Indonesia dalam International Legally Binding Instrument (ILBI) on plastic pollution dan kesiapan dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

“Hal ini sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia sebagai manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memadu serasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, sehingga diharapkan pihaknya dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif. Dalam rangka pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target nasional dan provinsi penurunan emisi gas rumah kaca, maka peran dan posisi HPSN 2024 menjadi sangat strategis untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian sekaligus manifestasi dari salah satu prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, yaitu waste to resource melalui cara kerja ekonomi sirkular (circular economy) dan sampah menjadi sumber energi.

Secara sederhana, HPSN 2024 harus menjadi babak baru dalam pengelolaan sampah di Sumsel menuju Zero Waste, Zero Emission. Maksud dan tujuan peringatan HPSN 2024 memperkuat komitmen dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan tingkat nasional dan daerah dalam mengatasi polusi plastik.

Pada kesempatan lain Kepala seksi Pengembangan Fasilitas Teknis Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Provinsi Sumatera Selatan Sudarnoto,CHMQ menjelaskan bahwa selain menyaksikan arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara virtual zoom, rangkaian kegiatan Peringatan HPSN ini meliputi: penuangan cairan Eco Enzyme di sungai Musi, pemasangan Waste Trap yang berguna untuk menjaring sampah (terbuat dari sampah botol plastik), edukasi pemilahan sampah dan Aksi bersih bersih sampah yang diikuti oleh 450 orang relawan dari Gugus Tugas Gerakan Indonesia Bersih Gerakan Nasional Revolusi Mental, Komunitas eco Enzyme, Duta Eco Enzyme, Bank Sampah, Pramuka Saka Kalpataru, Mahasiswa, Pelajar dan masyarakat pulau Kemaro. Sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 479,72 Kg terdiri dari 378,44 kg organik, 35,16 kg kertas & kardus, 23,6 kg plastik dan 42,52 residu. Sampah diserahkan kepada Bank Sampah Induk Palembang untuk dapat dikelola lebih lanjut.

Selanjutnya dijelaskan juga bahwa harapannya melalui peringatan HPSN ini dapat merevolusi mental masyarat untuk dapat memilah sampah dari rumah tangga masing-masing. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai Eco enzyme, kompos, sedangkan sampah non organik yang bernilai ekonomi dapat diserahkan ke bank Sampah. Pemilahan sampah ini akan mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), perilaku memilah sampah juga akan sangat mendukung rencana kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan yang akan melarang Pemerintah Daerah untuk membangun TPA baru pada tahun 2030.(Agung)